Tampak seorang laki-laki muda berwajah tampan tergeletak lemas di atas lantai. Darah keluar dari dahinya yang tampaknya terbentur benda yang cukup keras. Disampingnya tampak wanita cantik yang terus mengelus-elus rambut laki-laki itu. “sayang, kamu masih hidupkan? Bagaimana rasanya?” senyum wanita itu melebar ketika mengucapkan kata2 itu pada si lelaki.
Si wanita itu bangkit dan berjalan perlahan menuju kompornya yang sedari tadi sedang memanaskan air di panic yang ukurannya lebih dari cukup kalau digunakan untuk menyembunyikan seorang bayi.
Dibukanya panic itu dan tampak air yang telah mendidih bersahutan saling bergantian. Senyumnya semakin melebar dan tawanya mulai keluar semakin keras menyeramkan.
Dibukanya panic itu dan tampak air yang telah mendidih bersahutan saling bergantian. Senyumnya semakin melebar dan tawanya mulai keluar semakin keras menyeramkan.
“Ha ha ha hai hi hi hi hi….”
“kamu tau apa yang sedang kumasak ini John?”
“hihihi, seharusnya kamu ikut menikmati pesta ini”
“makan malam bersamaku, dengan hidangan utama sup otakmu…”